Asa Manusia dibalik erupsi gunung Bromo
Meskipun bahaya dari gunung berapi Bromo masih membara yang beroperasi di Indonesia, orang masih hidup dengan kuda yang membawa pasokan untuk wisatawan.
Fotografer Rarindra Prakarsa menghabiskan 10 hari untuk saat-saat indah "kavaleri" Tengger "tunggal" di asap abu-abu gelap.
Fotografer mengatakan: "Ratusan penduduk setempat bekerja sebagai kavaleri membawa wisatawan mendaki kawah Ini adalah orang-orang lemah, terlalu malas, atau beberapa orang ingin naik kuda untuk pertama kalinya.."
Kehidupan, pekerjaan orang-orang di sini adalah batas-batas antara hidup dan mati.
Meskipun pekerjaan yang terkait dengan bahaya, mereka masih bekerja keras, karena ini adalah sumber pendapatan utama.
Meskipun gunung berapi merupakan tujuan populer bagi wisatawan, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah dipaksa untuk membatasi wisatawan mendaki Bromo oleh perjalanan terlalu berbahaya.
Dampak ini signifikan pada ekonomi lokal karena pendapatan pariwisata yang menurun.
Letusan gunung berapi bisa kapanpun, mengancam kehidupan masyarakat di sini.
Wanita itu duduk di abu, memegang dua karangan bunga.
0 komentar:
Posting Komentar